Contoh Program Penyuluhan Pertanian Ppt

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan, Jakarta Selatan 12940. Teknik Penyusunan Proposal Penelitian

You have not yet voted on this site! If you have already visited the site, please help us classify the good from the bad by voting on this site. Batas Akhir Pelaporan 2015-2,2015-3, dan 2016-1. Berkenaan dengan amanah undang undang No. 12 Tahun 2012 bahwa setiap Perguruan Tinggi wajib menyampaikan data dan.

Contoh Program Penyuluhan Pertanian Pptp

Orde Baru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden. Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 1. Maret 1. 96. 6. Orde Baru berlangsung dari tahun 1. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.

Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1. Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1. Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok- kelompok politik. Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi Terpimpin memperparah kondisi ini dengan memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata dengan Partai Komunis Indonesia, yang kala itu berniat mempersenjatai diri. Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 3.

September terjadi dan mengakibatkan diberangusnya Partai Komunis Indonesia dari Indonesia. Sejak saat itu, kekuasaan Soekarno perlahan- lahan mulai melemah. Kelahiran Surat Perintah Sebelas Maret 1. Supersemar). Gambar ini merupakan Supersemar versi Presiden. Orde Baru lahir dari diterbitkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1. Orde Baru bertujuan meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1. Kelahiran Supersemar terjadi dalam serangkaian peristiwa pada tanggal 1.

Maret 1. 96. 6. Saat itu, Sidang Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sedang berlangsung. Di tengah acara, ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenal. Untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan, Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan sidang kepada Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II Dr. Johannes Leimena dan berangkat menuju Istana Bogor, didampingi oleh Waperdam I Dr Subandrio, dan Waperdam III Chaerul Saleh. Leimena sendiri menyusul presiden segera setelah sidang berakhir.

  1. Pengumuman Hasil Seleksi Ujian Tulis PMB STKS Bandung TA 2017/2018. Program Studi Sarjana Terapan (DIV) Pekerjaan Sosial dan Pascasarjana Spesialis-1 Pekerjaan Sosial.
  2. Mitigasi.pdf - Free download as PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free.
  3. Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
  4. A Collection of Free Responsive Blogger Templates, Blogger/CSS3 Website Templates. Download High Quality and Latest Free Blogger Templates.

Contoh Program Penyuluhan Pertanian Pptv

Di tempat lain, tiga orang perwira tinggi, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rachmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bertemu dengan Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk meminta izin menghadap presiden. Segera setelah mendapat izin, di hari yang sama tiga perwira tinggi ini datang ke Istana Bogor dengan tujuan melaporkan kondisi di ibukota Jakarta meyakinkan Presiden Soekarno bahwa ABRI, khususnya AD, dalam kondisi siap siaga. Namun, mereka juga memohon agar Presiden Soekarno mengambil tindakan untuk mengatasi keadaan ini. Avery Template 5167. Menanggapi permohonan ini, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, dan stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Perumusan surat perintah ini sendiri dibantu oleh tiga perwira tinggi ABRI, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rachmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, Brigadir Jenderal Amir Machmud, dan Brigadir Jenderal Subur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa.

Surat perintah inilah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 1. Maret 1. 96. 6 atau Supersemar. Pemberangusan Partai Komunis Indonesia. Pada tanggal 1. 2 Maret 1. Partai Komunis Indonesia serta ormas- ormas yang bernaung dan berlindung atau senada dengannya untuk beraktivitas dan hidup di wilayah Indonesia. Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden/Pangti ABRI ABRI/Mandataris MPRS No.

Maret 1. 96. 6. Keputusan pembubaran Partai Komunis Indonesia beserta ormas- ormasnya mendapat sambutan dan dukungan karena merupakan salah satu realisasi dari Tritura. Pada tanggal 1. 8 Maret 1. Soeharto mengamankan 1. Gerakan 3. 0 September dan diragukan etika baiknya yang dituangkan dalam Keputusan Presiden No.

Tanggal 1. 8 Maret 1. Ia kemudian memperbaharui Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan membersihkan lembaga legislatif, termasuk MPRS dan DPRGR, dari orang- orang yang dianggap terlibat Gerakan 3. September. Keanggotaan Partai Komunis Indonesia dalam MPRS dinyatakan gugur.

Peran dan kedudukan MPRS juga dikembalikan sesuai dengan UUD 1. Di DPRGR sendiri, secara total ada 6. Soeharto juga memisahkan jabatan pimpian DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPRGR tidak lagi diberi kedudukan sebagai menteri. Pada tanggal 2. 0 Juni hingga 5 Juli 1.

Sidang Umum IV MPRS dengan hasil sebagai berikut: Hasil dari Sidang Umum IV MPRS ini menjadi landasan awal tegaknya Orde Baru dan dinilai berhasil memenuhi dua dari tiga tuntutan rakyat (tritura), yaitu pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pembersihan kabinet dari unsur- unsur Partai Komunis Indonesia. Selain dibubarkan dan dibersihkan, kader- kader Partai Komunis Indonesia juga dibantai khususnya di wilayah pedesaan- pedesaan di pulau Jawa.

Pembantaian ini tidak hanya dilakukan oleh angkatan bersenjata, namun juga oleh rakyat biasa yang dipersenjatai. Selain kader, ribuan pegawai negeri, ilmuwan, dan seniman yang dianggap terlibat juga ditangkap dan dikelompokkan berdasarkan tingkat keterlibatannya dengan Partai Komunis Indonesia. Sebagian diasingkan ke Pulau Buru, sebuah pulau kecil di wilayah Maluku. Pada tanggal 3. 0 September setiap tahunnya, pemerintah menayangkan film yang menggambarkan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi yang keji. Dalam rangka memenuhi tuntutan ketiga Tritura, Soeharto dengan dukungan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1. 96. 6 membentuk kabinet baru yang diberi nama Kabinet Ampera. Tugas utama Kabinet Ampera adalah menciptakan stabilitas ekonomi dan stabilitas politik, atau dikenal dengan nama Dwidarma Kabinet Ampera.

Program kerja yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut Caturkarya Kabinet Ampera, yaitu: memperbaiki perikehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan; melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1. 96. 6 (5 Juli 1. Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1. 96. 6; melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan antikolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Kabinet Ampera dipimpin oleh Presiden Soekarno, namun pelaksanaannya dilakukan oleh Presidium Kabinet yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto. Akibatnya, muncul dualisme kepemimpinan yang menjadi kondisi kurang menguntungkan bagi stabilitas politik saat itu. Soekarno kala itu masih memiliki pengaruh politik, namun kekuatannya perlahan- lahan dilemahkan.

Kalangan militer, khususnya yang mendapatkan pendidikan di negara Barat, keberatan dengan kebijakan pemerintah Soekarno yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia. Mengalirnya bantuan dana dari Uni Soviet dan Tiongkok pun semakin menambah kekhawatiran bahwa Indonesia bergerak menjadi negara komunis.

Akhirnya pada 2. 2 Februari 1. Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto. Penyerahan ini tertuang dalam Pengumuman Presiden Mandataris MPRS, Panglima Tertinggi ABRI Tanggal 2. Februari 1. 96. 7. Pengumuman itu didasarkan atas Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1. 96. 6 yang menyatakan apabila presiden berhalangan, pemegang Surat Perintah 1.

Maret 1. 96. 6 berfungsi sebagai pemegang jabatan presiden. Pada 4 Maret 1. 96. Jenderal Soeharto memberikan keterangan pemerintah di hadapan sidang DPRHR mengenai terjadinya penyerahan kekuasaan. Namun, pemerintah tetap berpendirian bahwa sidang MPRS perlu dilaksanakan agar penyerahan kekuasaan tetap konstitusional. Karena itu, diadakanlah Sidang Istimewa MPRS pada tanggal 7- 1. Maret 1. 96. 7 di Jakarta, yang akhirnya secara resmi mengangkat Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia hingga terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Kemerosotan ekonomi ini ditandai oleh rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia yang hanya mencapai 7. AS, tingginya inflasi yang mencapai 6.